Arifak aneh tersebut terdiri atas
sebuah silinder tembaga, batang besi serta aspal yang disusun sedemikian
rupa dalam sebuah jambangan kecil (tinggi 14 cm, diameter 8 cm)yang
terbuat dari tanah liat .Setelah para ahli merekaulang memang benar
didapati bahwa artifak tsb merupakan sebuah baterai elektrik kuno! Para
peneliti berhasil memperoleh 1.5 voltmeter dari artifak batu baterai
elektrik tsb, yang bekerja nonstop selama 18 hari dengan cara memasukkan
cairan asam kedalam jambangannya.
Usia
artifak baterai kuno ini diperkirakan berkisar 2.000 – 5.000 tahun,
jauh sebelum Alessandro Volta (Italia) membuat baterai pertama kali pada
tahun 1800 serta Michael Faraday (Inggris) menemukan induksi
elektromagnetik dan hukum elektrolisis pada 1831 yang jarak penemuannya
hingga kini mencapai sekitar 200 tahun lebih. Temuan ini tentunya dapat
merubah pandangan manusia masa kini akan kemajuan teknologi yang telah
dicapai oleh peradaban manusia masa lalu. Nampaknya, aktifitas elektrik
telah dikenal oleh manusia pada masa-masa itu.
Tidak hanya bagdad battery saja
yang menarik perhatian para ilmuan maupun arkeolog di seluruh
dunia,namun terdapat beberapa artifak serupa yang diduga juga sebagai
peralatan elektrik masa silam,seperti Dendeera Lamps, Assyrian Seal,
maupun The coffin of Henettawy. Sebenarnya Dendeera lamps ini merupakan
sebuah relief disebuah temple di Mesir yang menggambarkan seorang
Pharaoh sedang menggenggam sebuah benda mirip dengan bola lampu lengkap
dengan penggambaran kabel beserta catu dayanya. Mungkin dendeera lamps
maupun assyrian seal ini bisa aku jelaskan lebih rinci lagi dilain
kesempatan.
Sumber : http://misteridunia.wordpress.com/2008/09/21/the-baghdad-battery/